Senin, 30 Desember 2019

Empat Pokok Kebijakan Pendidikan MERDEKA BELAJAR

Empat Pokok Kebijakan Pendidikan MERDEKA BELAJAR
pidato mentri pendidikan Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. 


  1. Ujian Sekolah Bersetandar Nasional (USBN)
  2. Ujian Nasional (UN)
  3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
  4. Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi
USBN
Semangatnya undang-undang SISDIKNAS itu sudah jelas, bahwa murid itu diefaluasi oleh Guru dan kelulusan itu ditentukan melalui suatu penilaian yang dilakukan oleh sekolah. Pada saat ini yang terjadi adalah dengan adanya USBN semangat kemerdekaan sekolah menentukan penilaian yang tepat bersama peserta didik tidak optimal. Karna mereka harus mengikuti soal-soal yang bersetandar kebanyakan pilihan ganda, kebanyakan format yang hampir sama seperti UN. Kurikulum 2013 itu sebenarnya semangatnya kurikulum yang berdasarkan kompetensi, nah kompetensi-kompetensi dasar yang ada di kurikulum 2013 sangat sulit bila hanya dites dengan pilihan ganda. Mengapa? karna itu tidak cukup untuk mengetahui berbagai macam kompetensi. Jadi kemana arahan kebijakan baru kita? di tahun 2020 USBN akan digantikan kepada esensi undang-undang SISDIKNAS, kepada setiap sekolah untuk menyelenggarakan ujian kelulusannya sendiri. Tentunya mengikuti kompetensi-kompetensi dasar yang sudah ada di kurikulum nasional. 
Ini tidak berarti kepada sekolah yang belum nyaman merubah tes kelulusannya dari yang USBN sebelumnya harus berubah. Artinya regulasi ini belum memaksakan kepada sekolah yang belum siap melakukan perubahan, tetapi bagi sekolah-sekolah yang ingin melakukan perubahan/ bagi sekolah yang ingin melakukan penilaian secara lebih holistik itu diperbolehkan. Hal ini bisa menciptakan kesempatan bagi sekolah-sekolah melakukan penilaian diluar hal biasanya yang hanya pilihan ganda,esai,portovolio dan penugasan-penugasan lain seperti tugas kelompok, karya tulis dan lain sebagainya. Hal ini tentunya memberikan kemerdekaan bagi guru-guru penggerak seluruh Indonesia untuk menciptakan konsep-konsep penilaian yang lebih holistik yang benar-benar menguji kompetensi dasar pendidikan Indonesia, bukan hanya pengetahuan atau hafalan saja. 
Kapan asasment kompetensi ini dilakukan? yang tadinya diahir jenjang kita akan rubah menjadi di tengah jenjang. Kenapa? (1) bila dilakukan ditengah jenjang ini memberikan waktu sekolah melakukan perbaikan sebelum peserta didik lulus. (2) Karna dilakukan ditengah jenjang ini tidak bisa digunakan sebagai alat seleksi untuk siswa, tidak lagi menimbulkan stres karna formatif. (3) Pendidikan Indonesia berkualitas internasional dan penuh dengan kearifan lokal. 

UN
Numerasi dan Literasi itu bukan mata pelajaran bahasa,bukan mata pelajaran matematika tapi kemampuan murid-murid menggunakan konsep itu untuk menganalisa sebuah materi. Dari situlah murid-murid harus menggunakan daya analisa mereka untuk menjawab pertanyaan. Matematika/ kemampuan analisa berdasarkan kontekstual intelegensi guna mengaktualisasikan alam bentuk abstrak maupu kongkrit. 

RPP
Didedikasikan untuk para guru-guru; yang tadinya RPP ada 13 komponen yang begitu padat dan berat kita akan merubahnya menjadi format yang sederhana. Cukup 1 halaman saja untuk RPP, Dari belasan komponen menjadi 3 komponen saja:
  1. Tujuan pembelajaran
  2. Kegiatan Pembelajaran
  3. Penilaian
Karna yang penting mengenai RPP itu bukan hanya penulisannya, esensinya RPP adalah proses refleksi proses refleksi dari guru itu. Pada saat dia menulis RPP dialaksanakan dikelas besoknya dia kembali kepada RPPnya. Dari situlah pembelajaran pembelajaran terjadi bukan sekedar nilis 10 halaman sekedar untuk adminstrasi

Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi

Zonasi itu dianggap sangat penting dan KEMENDIKBUD mendukung penuh. Tapi ada beberapa daerah mengalami kesulitan. Sebelumnya jalur zonasi minimal 80%, jalus prestasi hanya 15% dan perpindahan 5%. Jadi Kemendikbud ingin menciptakan suatu kebijakan yang bisa melaksanakan/ semangat zonasi yaitu pemerataan semua murid untuk bida mendapatkan kualitas yang baik tetapi juga mengakomodir perbedaan situasi di daerah-daerah. Jadi arah kebijakanya adalah sedikit kelonggaran di zonasi. Yang tadinya jalur prestasi hanya 15% sekarang kami perbolehkan 30%. Jadi bagi wali murid yang sangat semangat mendorong anaknya untuk mendapatkan angka yang baik ini adalah kesempatan yang baik untuk mendapatkan sekolah yang mereka inginkan. Tetapi tetap 70% itu mengikuti 3 kriteria yaitu minimum zonasi 50%, jalur afirmasi minimal 15% (pemegang kartu Indonesia Pintar), jalur perpindahan 5% sisanya sampai 30% adalah jalus prestasi. 
Perlu diingat bahwa zonasi bukan berarti pemerataan,tidak cukup hanya dengan zonasi. Dampak yang lebih besar lagi adalah pemerataan kuantitas dan kuantitas guru. 

Sabtu, 28 Desember 2019

KARIKATUR PENDIDIKAN INDONESIA

KARIKATUR?

karikatur pendidikan indonesia


Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu objek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Kata karikatur berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Tentu memerlukan keahlian khusus untuk membuat sebuah karya karikatur. Kemampuan berimajinasi, kemampuan teknis menggambar dan editing mutlak dibutuhkan dalam proses kreatif ini. 

Berikut adalah beberapa karya anak bangsa tentang karikatur gambaran pendidikan Indonesia :


karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia



karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

karikatur pendidikan indonesia

Nah gambar-gambar di atas adalah contoh karikatur kreatif karya anak bangsa. 
Kalian suka karikatur tentang apa? Koment di bawah!

FIRLANDIA PENDIDIKAN TERBAIK DUNIA?

Ada Beberapa Kabar Menarik dari Pendidikan Firlandia


pendidikan di firlandia

Bayangkan bila kalian sekolah hanya dalam 5 jam sehari, tanpa ada PR menanti dan tidak ada ujian nasional dan kalian pasti bisa tidur nyenyak karna tidak ada tugas sekolah. Beda halnya dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia yang sekolah dari pagi hingga sore sama halnya dengan orang kantoran. PR yang banyak dan Ujian Ahir Nasional yang sering kali jadi momok (walaupun mau dihapus UN ini). Sepertinya murid-murid Indonesia sungguh sulit untuk bernafas. 

Sebaliknya ada negara di dunia ini yang hanya memiliki 5 jam pelajaran perharinya tanpa PR, tanpa ujian ahir nasional UN. Tapi anehnya mereka mendapat peringkat sebagai negara predikat pendidikan terbaik dunia, dan negara tersebut adalah FIRLANDIA. Mungkin kalian heran "kok bisa ya?" 

Berikut kupasan ulasanya:

1. Anak-Anak Firlandia Mulai Bersekolah Mulai 7 Tahun
Hukum Firlandia mengatur bahwa usia anak-anak bia memasuki usia sekolah ialah 7 tahun. Terlalu tua? tidak heran karna tentunya ini bukan tanpa alasan. Firlandia lebih mengedepankan kesiapan mental anak-anak ketika memasuki dunia sekolah. Sedangkan di Indonesia? Seorang anak usia 3 tahun akan sibuk mencari sekolah pre school untuk anak-anaknya, karna akan takut anaknya akan ketinggalan dibanding yang lainya.  Pemikiran memasukan anak lebih dini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi ini menimbulkan kehawatiran bila sang anak akan bosan bersekolah karna dari usia 3 tahun sudah disekolahkan. Anak-anak terkesan dipaksakan untuk belajar oleh orang tuanya. 
Berbeda jauh dengan anak-anak yang ada di Firlandia mereka start sekolahnya telat tetapi tidak menjadikan mereka ketinggalan dalam pelajaran apapun. Kabarnya mereka justru menjadi sangat kreatif dalam membuat cara belajar sendiri dan mampu menemukan pemecah masalah sendiri yang terbukti dari International PISA Test. 

2. 45 Menit Belajar & 15 Menit Istirahat
Anak-Anak Firlandia tidak terus diforsir untuk belajar tanpa henti. Mereka mendapat waktu istirahat 15 menit setiap 45 menit belajar. Mereka percaya dengan istirahat yang cukup akan mampu menyerap pelajaran dengan baik dan membantuk anak-anak lebih fokus. Sedangkan di Indonesia? Anak-anak cendurng dipaksa untuk duduk berjam-jam belajar baik disekolah maupun tempat belajar lainya. Mereka ini ditunt untuk cepat menguasai pelajaran, anak-anak ini kehilangan waktu bermain yang tentunya penting untuk perkembangan kreatifitas anak. 

3. Sekolah Negeri Di Firlandia Bebas Biaya
Firlandia tiak mengengal istilah sekolah unggulan, karna sekolah di negara tersebut sudah sama kualitasnya. Para orang tua pun tidak perlu pusing memikirkan biaya sekolah karna sekolah negri di Firlandia ini gratis, tidak hanya itu biaya transportasi, makan siang bahkan biaya kesehatan pun diberi dengan cuma-cuma. Satu hal lagi yang perlu dicatat: sekolah suwasta di Firlandia telah diatur secara ketat agar tidak memasang biaya pendidikan yang mahalnya selangit. Indonesia?

biaya tetek bengek
ilustrasi anekdot

4. Kualitas Guru Sangat Diperhatikan
Meraih gelar master dan 10 besar lulusan terbaik dari universitas itulah sarat menjadi guru di Firlandia, imbalanya gaji yang tinggi tentunya dan beragam fasilitas penunjang lainya menanti. Pemerintah Firlandia sadar bahwa kesejahteraan guru sama pentingnya dengan keberhasilan dengan seorang anak hingga mereka sangat memperhatikan hal ini. Murid-murid di sekolah pun mendapatkan perhatian yang sangat cukup dikelasnya karna 1 guru hanya untuk 12 siswa saja. Indonesia? Efektifkah? Sejahtarakah? saya tidak mau menjawabnya 😁. 

guru miskin indonesia
hadir pol gaji nol? jawab sendiri

5. Tidak Ada Ujian Nasional (UN)
Karna guru-guru di Firlandia memiliki standar yang tinggi maka efaluasi pembelajaran siswa sepenuhnya ada di tangan guru mereka. Karna pemerintah Firlandia menganggap gurulah yang tau 100% kemampuan seorang siswa. Hal ini sangat menguntugkan semua siswa yang pada dasarnya tidak semua siswa memiliki potensi potensi yang sama. Ada yang berbakat dibidang ilmu alam, hnya berbakat dibidang ilmu sosial atau ilmu seni. Fleksibel inilah yang membuat Firlandia meraih peringkat pendidikan terbaik di dunia. FIRLANDIA HAS ONE OF THE HIGHEST RANKED SCHOOL SYSTEMS IN THE WORLD. Sistem pendidikan di Indonesia? 

6. Sekolah Hanya 4-5 Jam/ Hari
Siswa-siswi tingkat SD di Firlandia hanya menghabiskan 4-5 jam sehari. Mereka tidak menghabiskan hari sepenuhnya untuk belajar, sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA jam jam sekolah mereka sma dengan anak kuliahan jadi mereka hanya datang pada jam mata pelajaran yang mereka pilih. Dengan jam belajar yang singkat ini justru membuat efektifitas dan produktifitas siswa semakin tinggi. Indonesia? (jagnan dijawab ya) 😅.

pembelajaran yang efektif
jam belajar efektif


Nampaknya berbeda jauh dengan negara kita; siswa SD,SMP,SMA seolah memiliki jumlah jam pelajaran yang sama dengan tenaga kerja. Mereka bersekolah dari jam 7 hngga jam 3 sore. Dengan jam yang lama malah membuat siswa cepat lelah dan cendrung sulit fokus. 

pembelajaran yang kurang efektif

7. Tidak Ada Sistem Ranking Di Sekolah
Sekolah-sekolah di Firlandia tidak mengenal adanya sistem rengking. Mereka ingin semua siswa dianggap rata tidak ada siswa yang dicap pintar maupun bodoh. Siswapun tidak hanya berintraksi dengan teman-teman sekelah saja, mereka juga bertemu dengan teman-teman di kelas lainya yaitu kelas campuran. Sehingga kesenjangan sekolah di Firlandia sangatlah kecil.